Sabtu, 16 Maret 2013

MESIR

MESIR KUNO

Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM,[1] dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi Romawi.[2] Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban merdeka Mesir.
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
  • irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
  • pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
  • perkembangan sistem tulisan dan sastra;
  • organisasi proyek kolektif;
  • perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania Timur; serta
  • kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial, politik, dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosokFiraun.[3][4]
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuanmatematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui;[5] teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui.[6] Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.

Rabu, 13 Maret 2013

Impian


Impian
“ Balon yang ingin terbang setinggi – tingginya dan menghiasi langit biru ”
            Setiap orang pasti memiliki impian atau mimpi masing – masing yang kadang ada yang sama dan berbeda. Begitu pula dengan aku. Aku juga memiliki berbagai macam mimpi yang aku tak tahu aku dapat meraihnya atau tidak. Tapi, Insya Allah mimpiku dapat terkabulkan dan dapat kuraih.
            Satu demi satu mimpi aku rangkai menjadi sebuah impian dan cita – cita yang besar. Aku percaya suatu saat nanti, impian itu dapat kugapai. Entah akan ada kejutan apa yang akan kutemui dalam perjalanan menggapainya.
“ layaknya menembus awan dengan halilintar sebagai hambatannya dan kilatannya sebagai kejutan besar ”
            Diantara banyak impian, sudah banyak pula impian yang telah kugapai. Dan tak lupa aku selalu bersyukur, karena diberi kesempatan dalam hidupku ini untuk bisa merasakan indahnya perasaan jika kita telah berhasil menggapai impian itu, juga dengan jerih payah kita sendiri.
“ Rasanya jerih payah yang telah dilakukan terbayar lunas dengan tercapainya sebuah impian. Walau hanya sebuah, tapi itu adalah hal yang paling berarti dalam hidup “
            Dari beberapa impian yang telah kucapai, diantaranya adalah berhasil masuk di smp impianku, yakni MTsN Model Trenggalek. Aku juga berhasil menjadi yang terbaik di kelas 7, dengan itu aku dapat dipindah di kelas unggulan. Dimana aku sempat kecewa karena aku tidak masuk di kelas itu. Tapi Allah menutupi kekecewaanku itu dengan dipindahnya aku ke kelas itu. Serta impian yang baru saja aku dapat di kelas 9 ini, adalah berhasil dalam lomba cerpen.  Sedangkan cita – citaku setelah aku lulus madrasah tsanawiyah, juga masih banyak.
“ Setiap ikhtiar yang kita lakukan, Insya Allah dapat membawa berkah pada kita “
“ Setiap satu impian tergapai, ada kalanya muncul impian baru yang mendorong kita untuk meraihnya kembali “
            Diantara banyak cita – cita itu adalah lulus dengan nilai yang membanggakan, serta dapat masuk sekolah lanjutan yang saya inginkan. Juga, setelah lulus sma saya ingin dapat kuliah di salah satu sekolah tinggi milik negara, sehingga setelah lulus, bisa mudah mendapatkan pekerjaan yang halal. Juga bisa pergi naik haji bersama keluarga.
“ Arab adalah negara pertama yang ingin saya kunjungi “
            Serta cita – cita yang sangat khayal adalah keinginan saya untuk bisa pergi ke Mesir untuk dapat melihat sumber peradaban dunia dan menjelajah serta menelusuri Sungai Nil. Setelah itu, adalah negara Jepang. Saya ingin pergi kesana, bermain salju, serta memakai baju dingin khas Jepang, memakai syal di leher, dan memakai sepatu boot yang panjang hampir selutut.
“ Impian yang gagal, bukan berarti buruk buat kita. Mungkin Allah menghendaki yang lebih baik dari pada impian yang gagal itu. Serta mungkin impian itu bisa berakibat buruk untuk kita “
“ Bersemangatlah untuk menggapai impianmu”
“ Ganbatte”
“Joahae”